Obesitas Pada Kucing
Tidak hanya manusia, kucing kesayangan kita pun bisa mengalami obesitas. Sekilas memang terlihat lucu dan menggemaskan kucing-kucing yang mengalami kegemukan atau obesitas. Namun, percayalah bahwa obesitas tersebut merupakan "penderitaan" bagi kucing dan sangat membahayakan kesehatannya.
pada umumnya, obesitas diderita oleh kucing-kucing pasca-sterilisasi. Sejumlah cat owner menceritakan bahwa pasca-sterilisasi, nafsu makan dan porsi makan si kucing tampak biasa-biasa saja, tetapi tiba-tiba dalam beberapa waktu, badan si kucing terlihat membulat, dan ketika dicocokkan dengan Body Condition Score kucing ternyata si kucing tergolong obesitas. Tentunya, obesitas diawali dengan kondisi overweight terlebih dahulu. Apabila kita sebagai cat owner mendeteksi adanya kondisi overweight, maka obesitas dapat dicegah.
Body Condition Score kucing |
Bentuk badan ideal kucing dapat dilihat dari 3 titik, yakni tulang iga, tulang punggung, dan tulang pinggul. Kucing dengan berat badan dan bentuk tubuh ideal ditandai oleh tulang iga, tulang punggung dan tulang pinggul yang "terbungkus sempurna" oleh otot dan tidak terlihat menonjol, tetapi masih dapat kita raba. sSelain itu ketika kita melihat dari atas akan terlihat bentukan badan yang simetris dan ramping. Sedangkan kucing overweight ditandai oleh bentukan badan yang lebih membulat dan tulang iga, tulang punggung serta tulang pinggul susah teraba. Untuk kucing dengan kondisi obesitas akan sangat mudah terlihat, diantaranya adalah badannya yang benar-benar membulat.
Obesitas merupakan kondisi tubuh yang "dekat" dengan penyakit-penyakit metabolisme. Beberapa penyakit serius yang berkaitan dengan obesitas diantaranya adalah :
- Abnormalitas metabolisme kucing, seperti resistansi insulin, hepatic lipidosis, dan hiperlipidemia
- Masalah hormon, seperti diabetes mellitus dan hiperadrenokortisisme
- Masalah pertulangan, misalnya adalah gangguan persendian karena tulang menopang bobot tubuh kucing yang berlebihan
- Penyakit-penyakit kulit, seperti kebotakan, radang kulit, dan bahkan jamur dermatofitosis (jamuran) mudah menginfeksi
- Penyakit di rongga mulut
- Masalah pencernaan, kucing yang obesitas biasanya mudah mengalami diare, selain itu juga mudah mengalami konstipasi (susah buang air besar), serta sering terjadi peradangan di anal sac dan peradangan kolon
- Penyakit kardiorespiratori atau penyakit di jantung dan pernapasan, misalnya adalah terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Masalah di sistem perkemihan, seperti Feline Urinary Tract Disease dan urolithiasis yang ditandai oleh kesulitan untuk kencing dan juga kencing berdarah
- Neoplasia atau tumor
- Heat stroke terjadi karena kekurangan kemampuan kucing dalam pengaturan suhu tubuhnya
- Distokia atau kesulitan saat melahirkan, biasanya terjadi pada kucing betina obesitas yang sedang bunting karena lemak tubuh akan menyebabkan sempitnya jalan kelahiran anak
- Penurunan sistem kekebalan tubuh
- Penurunan kemampuan hidup
Sebaiknya kita sebagai cat owner selalu berkonsultasi dengan dokter hewan ketika kita menjumpai kucing kesayangan mengarah ke kondisi overweight. Karena kucing kesayangan merupakan anggota keluarga kita, maka kesehatan mereka harus benar-benar kita perhatikan.
Salam,
Tim Medisatwa
Salam,
Tim Medisatwa
Comments
Post a Comment